review

Super Didi, Karena Didi juga bisa mengasuh anak


image

Alhamdulillah hari ini dapet undangan untuk nonton Super Didi di XXI Bekasi Square (Revo Town).
Udah lama banget ga ke bioskop dan nonton film.
Makasih banyak bu guru Suzie Icus.

Saya sebenernya agak ga yakin si Arman bakalan mau nonton bioskop. Secara, dia paling ga suka gelap Dan dia bukan tipe anak yang doyan nonton tivi lama2 lebih Dari 15menitan. Tapi pas lagi makan, udah mulai di kasitau kalo Arman bakalan nonton tivi besar banget, Dan dia excited, mau! Good start!

Saat mau masuk bioskop, si mbak penjaga tiket nanyain umur Arman. Karena sudah lewat 1tahun maka harus beli tiket sendiri :(.

image

Kita masuk ke studio Dan film sudah dimulai pas di adegan Wina ngasih tau Arka bahwa dia berencana ke Hongkong.

Tentang film Super Didi.
Setting keluarga Arka (Vino G. Bastian) Dan Wina (Karina Nadila) adalah keluarga menengah ke atas yang agak sosialita dengan keterlibatan Wina di berbagai komunitas arisan maupun komunitas ibu2 teman sekolah anak2nya.

Panggilan sayang mereka untuk anak2nya adalah Muti (Wina) Dan Didi (Arka).

Rumahnya besar, lengkap dengan halaman luas, mempekerjakan seorang ART dan supir, dengan desain interior yang lumayan memanjakan mata alias kece.

Pekerjaan Arka sebagai arsitek.

Masalah dimulai saat Wina harus pergi ke Hongkong selama 2 minggu karena sahabatnya, Meisya sedang bermasalah dengan suaminya. Si Meisya (Patty Sandya) ini karakternya agak lebay, childish dan egois sih, bentar2 bilang nya selamat tinggal -_-.

Hmm… Sebenernya sih kalo menurut saya sebagai penonton, eh kok masalah nya ga seurgent orangtua sakit/meninggal, kok tega ninggalin anak Dan suami?!
Menurut ngana?!

Dan kemapanan keluarga Wina Dan Arka ini terlihat dengan gampangnya si Wina pergi ke Hongkong kaya pergi ke mol. Maksudnya, biaya pesawat is not a big deal. Hm… Kebayang kan kelas sosial mereka.

Awalnya Arka kerepotan berat dengan urusan anak2 mereka Dari mulai urusan sekolah, Les bahkan ke urusan sepele seperti makan, mengepangkan rambut ataupun ‘cium sayang’ khas Muti.

Kerepotan tersebut mulai sedikit demi sedikit terpecahkan dengan hadirnya PEMBAJAK (Perhimpunan Bapak Jaga Anak) yang mengatakan bahwa jangan mengkotak-kotak-an pekerjaan berdasarkan gender. Untuk hal kepang-mengepang rambut yang biasa dilakukan Ibu, pun pasti bisa dilakukan oleh para Bapak. Dan tradaaa…. Arka jago ngepang rambut anaknya.

Kerepotan diperparah dengan ART yang sudah diwanti-wanti Wina untuk hanya memegang kerjaan rumah, sehingga urusan anak2 dilimpahkan seluruhnya kepada Arka.

Bala bantuanpun dikerahkan, dengan meminta bantuan mertua,  Mayang-Oma Sayang (Ira Maya Sopha) Dan Opa (Matias Muchus) untuk mengasuh anak2.
Maksud hati supaya terbantu, malahan bertambah runyam.
Mayang Dan Opa punya pandangan sendiri mengenai cara mengasuh anak dengan lebih menyenangkan!
Arka yang tadinya agak tenang tiba2 panik karena anak2nya yang seharusnya ada di tempat Les, mendadak ada di Theme Park bersama Mayang Dan Opa nya.
Alhasil Arka harus meninggalkan pekerjaannya demi menjemput kedua anaknya.

Serentetan peristiwa lucu pun terjadi Dari mulai si anak minta ditemenin buang air di toilet wanita sampai masuk Rumah sakit lantaran alergi.
Lagi-lagi pekerjaan Arka terbengkalai. Padahal proyek yang ditanganinya bernilai triliunan.

Muti-Wina masih di Hongkong ‘mengurus’ sahabatnya. Komunikasi antara Muti Dan keluarganya dilakukan menggunakan video call dengan gadget canggih merk ternama.

Pekerjaan Arka terbengkalai, rekan satu Tim nya, Fuad (Nike Lucock) Dan Icha (Zilly Larasati) pun bahu membahu untuk membantu Arka.

Klimaks Dari film ini adalah saat anak2 pentas Timun Emas. Wina berjanji untuk menonton pementasan tersebut Dan berencana untuk pulang sehari sebelum pementasan, namun kondisi kesehatannya menahannya untuk tinggal lebih lama di Hongkong.
Pun, Arka sebelumnya berjanji akan menonton pertunjukan tersebut tiba2 harus mempresentasikan karyanya di hadapan klien.

Akhir film ini sesuai dengan harapan saya.
Penasaran? Nonton dong.

Film yang cukup menghibur untuk semua anggota keluarga.

Karena Bumil Berhak Tampil Glowing


image

Saya sebagai bumil (lagi), baru di kehamilan ini mulai ngeh dengan tampil cantik. Ya ga perlu sampe menor gimana2, cukup enak diliat aja, Segar, berbinar-binar dan…. glowing!
*mudah2an anak cewe….* amin 😀

Kehamilan sebelumnya? Masa Bodo banget! Lah Wong saya harus bedrest dari usia kehamilan 4bulan sampe menjelang 9bulan. Di Rumah aja, rutenya cuma ruang tamu, kamar Mandi, kamar. Tok! Jadi, ga penting sih menurut saya untuk tampil cantik saat itu.

Masalah kulit bumil ya ga jauh2 dari kulit wajah mendadak kering (ngelupas di ujung hidung Dan ujung bibir), jerawatan (di punggung, kalo saya), tanda kebanggaan bumil-stretch mark, dan pigmentasi alias penggelapan warna kulit.

Beruntung banget, ditengah-tengah masalah kulit klasik bumil, ada acara Hada Labo Beauty Gathering “Looking Radiant while Expecting with Hada Labo” di markas Mommiesdaily di kawasan Kemang, tanggal 16 April 2016 lalu.

Iya, saya bukan beauty blogger, tapi kan saya bumil. *ga nyambung*

Saya sampai disana tepat jam 8.30 lalu melakukan registrasi. Setelah melakukan registrasi, saya diminta menuliskan mommy’s beauty wish. Maksudnya, daftar keinginan kecantikan ibu untuk digantung di wish tree yang telah disediakan sembari menikmati hidangan teh/kopi beserta snack. Tau aja ya kalo ngundang bumil harus siap sedia makanan :D.

Beauty wish saya cuma pengen ga jerawatan (di punggung) dan ga parah stretchmarknya. Stretchmark sih udah ada bekas kehamilan sebelumnya, tapi udah sempat memudar dan sekarang baru mau mulai muncul lagi.

Eh tapi kan Hada Labo itu produk kosmetik untuk wajah, emang bisa diaplikasikan untuk stretchmark? Batin saya.

Dekorasi untuk event ini syantik banget! Kombinasi warna biru dan putih. Ada wish tree, mommy beauty corner, dan meja para peserta yang dilengkapi dengan cermin, starter pack Hada Labo Gokujyun, handuk kecil dan aksesoris keranjang bayi mini sebagai pelengkapnya.

image

Ga lama acara dimulai, berupa ngobrol2 dengan narasumber yang cantik, dr. Mardiati Ganjardani SpKK (IG @menikmayca), Laura Basuki (IG @laurabas) dan ibu Arlin (perwakilan Dari Hada Labo Indonesia).

Ibu dokter Mardiati/Menik yang merupakan silent reader Dari forum MD. Menurutnya bumil & busui tetap bisa tampil syantik asalkan skincare nya disesuaikan dengan jenis kulit, aktivitas sehari-hari Dan yang paling penting adalah kandungan skin care itu sendiri tidak berbahaya untuk ibu Dan janin.

Gangguan kulit bumil antara lain adalah kulit menjadi lebih kering, pigmentasi seperti wajah menjadi lebih gelap Dan terbentuknya garis tengah perut.
*Saya mengalaminya di kehamilan sebelumnya!*

Laura Basuki sebagai Brand Ambassador Hada Labo Indonesia berbagi pengalaman menggunakan produk Hada Labo selama masa kehamilan.
Ya ampyunnnn, doi kece banget!!!! Dan baru saja Januari 2016 brojol melahirkan, bulan April ini bodynya udah tipis lagi!!! I envy you!
Ternyata, doi menggunakan produk Hada Labo di area2 rentan strecthmark, seperti perut Dan bokong! O em ji, ternyata ga cuma untuk kulit wajah!

Menurut ibu Arlin, produk Hada Labo Seri Gokujyun ini aman untuk bumil Dan busui karena tidak mengandung pemutih (sebangsanya hidrokuinon Dan mercury), pewangi, pewarna maupun alkohol. Pun mudah mendapatkannya di supermarket besar Dan apotik ternama.
Juga sesuai dengan problematika yang dialami bumil, yaitu kulit kering karena Seri Gokujyun bersifat melembabkan dengan bahan utamanya asam hialuronat yang mengikat air di bawah permukaan kulit.
Produk Gokujyun inipun bisa dikombinasikan dengan Seri lainnya seperti Sirojyun, namun tidak direkomendasikan untuk kulit berjerawat.

image

Sumber : fb mommiesdaily

Setelah talkshow, dilajutkan dengan acara mini beauty workshop bersama MUA kondang Rachel Goddard (@RachGoddard) berbagi tips dandan cepat dan simple.

Workshop dimulai dengan membersihkan wajah menggunakan Hada Labo Face Wash. Teksturnya lembut dan ringan. Face wash diaplikasikan langsung di wajah dengan gerakan memutar tanpa perlu menggunakan kapas. Kemudian dibilas dengan air lalu di lap dengan handuk kering.
Pengalaman saya : kotoran wajah terangkat, wajah halus dan lembab.

image

Membersihkan wajah dengan Hada Labo Face wash

Dilanjutkan dengan Hada Labo moisturizing lotion sebagai toner/pelembab. Cukup diaplikasikan dengan cara ditepuk2 ringan ke wajah lalu tunggu hingga kering. Ga perlu kapas!
Pengalaman saya : kulit menjadi lembab dan kenyal. Enak banget!

image

Selanjutnya menggunakan Hada Labo CC cream Royal ivory shade.
Pengalaman saya : Cc cream ini ringan banget, hampir menyerupai foundation tapi ga berat. Covering nya juga OK.

Tips Dari Rachel :
Cara memilih warna foundation/cc cream adalah dengan mengaplikasikannya sedikit di area leher, di bawah cuping telinga atau di bagian dalam lengan tangan, karena area2 ini nyaris sama warnanya dengan kulit wajah.
Bila mendekati shade kulit leher/lengan maka warna tersebut sesuai.

Oke, noted!

image

Setelah cc cream teraplikasi dengan rata, langkah selanjutnya adalah pembentukan ‘frame’ wajah yaitu dengan membingkai Alis.

Tips Dari Rachel :
Untuk wajah yang agak bulat, usahakan Alis agak lebih menukik.

Oh! Wajah saya tuh! Jadi, kurang cocok membingkai Alis ala2 artis KPop yang datar tanpa tikungan :D.

Ada banyak tips beauty hack Dari Rachel namun karena saya beauty blogger pemula, agak2 ketinggalan step by stepnya dikarenakan juga beauty tools saya ga selengkap beliau. Huahahaha.

image

Workshop & hasil akhirnya (sumber : fb Mommiesdaily)

Anyway, acara ini cukup menarik Dan membuka wawasan saya tentang skin care Hada Labo Gokujyun yang ternyata aman untuk bumil sekaligus workshop singkat mengenai dandan cepat Dan simple.

Acara ditutup dengan menyantap makan siang yang telah disediakan pihak MD Dan foto bersama. Alhamdulillah selama acara, bumil ga kelaperan, padahal udah bawa bekal banyak Dari Rumah, kuatir mendadak Laper. Hehehe.

image

Foto bersama (sumber : fb Mommiesdaily)

Makasih banyak MD Dan Hada Labo , thanks for having me.